Boneka Jepang Kokeshi こけし
Boneka Jepang ini disebut dengan kokeshi (こけし）
Kokeshi pertama kali dibuat di daerah utara Jepang yang kemudian menyebar ke arah daerah pemandian air panas sekitar Tohoku. Kokeshi pertama kali dibuat pada Jaman edo dan dijual kepada orang-orang yang mengunjungi pemandian air panas. Kokeshi sekarang pun tetap banyak ditemukan di seluruh tempat pemandian air panas di Jepang yang menjadi oleh2 khas.
Kokeshi tradisional terbagi menjadi 11 jenis, tergantung dari daerah masing-masing kemudian diklasifikasikan lagi menjadi 7 kelas. Kokeshi modern mulai berkembang sejak akhir perang dunia ke-2 dan para artis pembuat Kokeshi jadi lebih bebas dalam mengekspresi seperti di gambar di bawah ini nih.
Mengenai asal kata kokeshi sendiri banyak yang percaya kalau kokeshi ini berasal dari 子消し (Menghilangkan anak). Jepang jaman dahulu tanpa kemajuan teknologi yang dimilikinya sekarang amatlah berat menghadapi kerasnya 4 musim yang terus berganti dengan cepat.
Pekerjaan pertanian harus dikerjakan dengan tangan kosong dan alat bantu seadanya. Di jaman seperti itu tenaga anak lelaki amatlah dibutuhkan dan terasa amat membantu. Saat musim panen yang buruk dipercaya banyak anak perempuan yang menjadi korban karena kurangnya bahan makanan, dan para orang tua lebih memilih memberi makan anak lelaki daripada anak perempuan. Dan bila seorang ibu melahirkan anak perempuan, terkadang anak itu dibuang di sungai. Mungkin karena ada beberapa cerita anak Jepang yang menceritakan tentang anak yang dibuang di sungai, orang makin percaya tentang asal mula kata kokeshi.
Para ahli bahasa sih menyangkal kepercayaan masyarakat ini, tapi bukannya tidak mungkin sih. Soalnya kegiatan "menghilangkan anak" ini masih tetap dilakukan sampai dengan sekarang. Hanya saja sekarang tidak eksklusif untuk anak perempuan saja, tetapi juga anak lelaki. Apa namanya "Aborsi" Alasannya juga sudah modern dong. Bukan lagi karena kekurangan bahan pangan.
Temenku sih bilang, di jaman sekarang ini yang dapat bertahan dialah yang menang. Yang pintar jadi pemenang. Menurutku sih kalo di Jepang sepertinya masih belum deh. Sedikit banyak kalau di dalam perusahaan anak cowok masih dianakemaskan. Gak adil!
Post a Comment